17 Sept 2012
Dear, you....
I had an interesting day, overwhelming day. It actually took me overnight to write about today.
It's a hard thing for me to tell this, but here it is....
Pertama, pagi-pagi bangun dengan sibuk. Busy day at work. A bit tiring. Ingat untuk tetap bersyukur atas kesibukan ini. Pekerjaan lumayan banyak. Waktu siang hari, sempat terpikir untuk nanti sepulang kerja untuk istirahat. Entahlah sewaktu pulang, rasanya mood semakin turun. I cried on my way home. Rasanya sumpek banget dan teringat kamu, bener-bener butuh tahu tentang kamu. Sempat terpikir untuk stay at home. Tapi juga lalu ingat kalau ada Progsif di gereja yah.
Pulang ke rumah, I got another mysterious package. And again I have no idea who sent it. Can I really assume that it was from you? Karena tidak ada orang lain yang bisa tahu apa yang aku biasanya pake. It made me happy, to have these little unexpected surprises. And it will be greater if they were really from you. :)
So wherever you are, whatever you do, thank you for these. And that precious gift that of course I won't post it here :p.
Thank you, you!! :) |
Aku dateng ke acara progsif. Meskipun sedikit telat, karena ada insiden kunci mobil hilang ga bisa ditemukan jadi ada acara cari-cari keliling rumah dulu untuk nyari kunci mobil. Dateng telat sekitar jam setengah 7 kurang. Di area belakang sudah ramai, aku disuruh duduk di PALING DEPAN. Awkward, aneh, sendirian di depan. Progsifnya lumayan sih, Pak Andi lumayan memberi pelajaran yang bagus. Banyak yang bisa dipelajari. :)
Aku juga ada omong-omong sebentar privately dengan dia setelah acara. Sampai semuanya pulang, aku masih ada diskusi sama dia. Yah kurang lebih mengenai bagaimana untuk benar-benar tahu kalau Tuhan yang memang bekerja di hidup ini. Mungkin lebih enak yah kalau diskusi tentang agama secara langsung, daripada hanya diceritakan disini. Disitu pula aku menyadari, kangennya aku atas kita dulu yang bisa diskusi banyak tentang bible dan lain-lain.
I have to be honest, aku memang merasa, ketika aku cerita dengan Pak Andi, ada yang ngliati aku. :)
I really need to talk with you :'(.
.bie.
~*~
Hello, my haters.
Yang ada dibawah ini adalah untuk kalian.
You see, I got another hate message tonight. Right after I got home. Kata-kata hinaan lagi yang aku kurang tahu kalian ingin apa lagi dari aku? Kali ini berbeda sih dengan yang sebelumnya, yang sebelumnya amat pengecut nomornya langsung tidak bisa dihubungi, kalau yang ini masih sempat aku bisa sms balik dan sempat ada balasan juga dari sana.
Aku tidak marah. Aku tidak benci. Dan lagi aku mau meluruskan, semua anggapan yang diberikan kepadaku, silahkan, aku dengarkan, aku tidak bisa mengontrol apa kata hati orang lain.
Aku tahu, banyak kesalahan yang aku lakukan, yang sebenarnya tidak didasari oleh niat buruk. Mungkin memang ada yang tersakiti atas apa yang terjadi belakangan ini. Lalu, MAU KALIAN APA?
Kalian mau aku lenyap? Tidak ada lagi disini? Don't think I'm doing okay, jika saja kalian tahu aku lebih hancur dari kalian. Tapi apa aku harus menunjukkannya supaya kalian puas?
Semua yang terjadi, aku TIDAK PERNAH ADA NIAT dengan SENGAJA melakukannya. Mungkin memang ada kekeliruan yang aku ambil, kesalahan yang aku tetap lakukan. Tapi tidak pernah ada niat dari awal untuk sengaja.
Hey, I'm not asking for this. Semua memang terjadi begitu saja. Apakah mutlak kesalahan saya?
Dan jika kalian menganggap saya sok suci, well pernahkah saya bilang saya ini suci?
Pernahkah saya menonjolkan diri sebagai orang suci?
No, dari awal sampai sekarang ini, aku tetap manusia hina. Ya, semua manusia adalah manusia berdosa. Dan aku memang berdosa. Dan aku tidak pernah berharap kalian untuk respect atau ga dengan aku. Alasan mengapa aku tetap ingin belajar di gereja, adalah karena aku menyadari hal itu, bahwa aku adalah pendosa. Dan aku juga sudah berjanji pada Tuhan, (dan kepada dia), untuk tetap setia mencari apa kehendak Tuhan atas semua kejadian ini. Lalu kalian ingin aku tidak ada lagi disana? If you have no idea how it feels to be me, why judge me? Even though it is a lot easier to judge than to understand, bukankah sebagai orang yang katanya "lebih baik dari saya", seharusnya Anda bisa bersikap lebih baik lagi daripada menghakimi saya?
Saya tidak pernah ada menginginkan pertengkaran. Saya juga tidak pernah menginginkan adanya kehancuran suatu hubungan atau kepercayaan. Jika anda sekalian bertanya dan menyalahkan saya atas kejadian yang terjadi, ya mari kita sama-sama mencari tahu bertanya kepada Dia, kenapa harus ada dihadirkan saya disini? Jangan salah kira, saya pun tidak senang lonjak-lonjak kegirangan untuk ada di keadaan dan situasi ini. Sakit hati dan hancurnya saya, hanya saya dan Tuhan yang tahu. Kalian boleh silahkan tetap membenci saya, jika memang anda semua mengira itu yang terbaik.
Tapi saya sih tidak ingin membenci anda semua.
Justru saya dari awal juga minta maaf kalau sampai menimbulkan kebencian di hati kalian semua.
No comments:
Post a Comment